Thursday, June 3, 2010

Macam–macam motif ( ragam hias ), warna dan lambang dari motif kain



Songket Palembang
Kain songket Palembang tidak banyak mengalami penambahan dalam hal motif, (ragam hias), warna dan lambang dari motif kain songket, diantaranya adalah:
1. Motif ( ragam hias ) Kain Songket
Motif ( ragam hias) pada kain songket ada yang menggunakan motif benang emas penuh dan ada yang kosong pada bagian tengahnya tetapi motifnya diberikan pada bagian tepi kain ( tumpal atau kepala kain ). Satu jenis kain songket didalamnya bisa terdapat dua atau tiga motif kain songket, sehingga menghasilkan perpaduan gambar yang indah.

Benang emas yang digunakan dalam kain songket sangat bervariasi, dalam kain songket yang asli ( buatan zaman dahulu ) menggunakan benang emas cap jantung yang terbuat dari emas murni empat belas karat disebut juga sebagai benang emas nomor satu yang sekarang ini sudah tidak diproduksi lagi.Benang emas dengan kualitas nomor dua yaitu benang emas bangko yang cirinya berwarna agak keperak–perakan dan bermanik seperti mutiara, kemudian benang emas nomor tiga adalah benang emas sartubi yang warnanya keputih–putihan dan struktur benangnya lebih halus, sedangkan benang emas dengan kualitas nomor empat adalah benang emas mamilon yang cirinya berwarna kuning keemasan dan benangnya agak kasar. Benang emas dengan kualitas biasa saja adalah benang emas jeli yang benangnya agak kasar dan mudah putus.

 2. Warna kain songket
Warna yang digunakan untuk mewarnai kain songket didapat dari pewarna kesumbo untuk warna hijau, ungu, merah anggur dan warna kuning dari kunyit sedangkan untuk warna merah dengan menggunakan kulit kayu sepang yaitu kulit kayu dari pohon sepang yang sudah tua. warna ungu dapat juga dihasilkan dari kulit buah manggis.
Setiap warna yang terdapat dalam kain songket memiliki artinya tersendiri yang dapat menunjukan status dari sipemakainya, bukan hanya status kekayaan namun juga status sosial yang diantaranya adalah kain songket dengan warna hijau, merah dan kuning dipakai oleh janda, sedangkan bila mereka ingin menikah lagi maka mereka dapat menggunakan warna – warna yang terang atau cerah ( Suwarti Kartiwa :35 ). Dalam kain songket tidak mempunyai patokan dalam hal warna untuksatu jenis kain songket tertentu, karena pada kain songket yang dipentingkan adalah pada jenis dan kegunaannya, dalam satu jenis kain songket terdapat lebih dari satu warna sebagai penghias kain.


3. Lambang Motif Yang Terdapat Dalam Kain Songket Palembang
Kain songket mempunyai arti perlambangan yang sakral dalam setiap coraknya dan dalam satu kain songket terdapat motif, warna dan perlambangan berbeda sehingga menghasilkan perpaduan yang indah. Lambang–lambang yang terdapat dalam kain songket dan penggunaannya antara lain :

a. Bunga mawar dalam desain kain songket mempunyai arti perlambangan sebagai penawar malapetaka. Kain songket yang memiliki motif bunga mawar biasanya dipakai sebagai kelengkapan upacara cukur rambut bayi sebagai selimut dan kain gendongan. Kain songket dengan motif bunga mawar digunakan dengan harapan kehidupan si anak yang akan dating selalu terhindar dari bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan YME.


b. Bunga tanjung melambangkan keramah tamahan sebagai nyonya rumah juga sebagai lambang ucapan selamat datang. Kain songket yang memiliki motif bunga tanjung dipakai oleh nyonya rumah untuk menyambut tamu.

c. Bunga melati dalam desain kain songket melambangkan kesucian, keanggunan dan sopan santun. Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan kesucian.

d. Pucuk rebung melambangkan harapan baik, karena bambu adalah pohon yang tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar sipemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.

No comments:

Post a Comment

Enews And Updates

Advertisement

jumlah pengunjung